PARTAI KOMUNIS INDONESIA : Publik dihebohkan dengan pernyataan Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zein yang menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah bangkit lagi dan telah memiliki pengurus. Kivlan mengaku hanya bermaksud mengingatkan semua pihak, termasuk pemerintahan Jokowi-JK.
"Saya bukannya menakut-nakuti pemerintah, saya cinta pemerintah, cinta Indonesia. Saya hanya ingin Jokowi waspada," ujar Kivlan saat berorasi di apel siaga Selamatkan Indonesia Dari Bahaya Komunisme di Bundaran Gladag, Minggu (5/6).
Kivlan berkeras meyakinkan semua pihak bahwa kebangkitan PKI bukanlah isapan jempol. Dia menyebut kader PKI telah melakukan persiapan dengan membentuk struktur partai, mulai dari pusat hingga daerah. Dia juga menyebut pendukung PKI telah bergerak menyusup ke seluruh lini, baik lembaga pemerintah, swasta, maupun organisasi kemasyarakatan.
"Ini ancaman serius bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah bersama-sama mencegah kebangkitan PKI. Organisasi berideologi komunis ini telah dilarang melalui TAP MPR dan telah dua kali melakukan pemberontakan di Indonesia, serta melakukan kekejaman termasuk kepada kalangan ulama," ucapnya.
Kivlan Zen menuturkan, sejumlah bukti menunjukkan kemunculan pengikut paham komunis yang mulai eksis di Indonesia. Semisal, kata dia, simbol-simbol dan bendera PKI di sejumlah daerah, gambar-gambar tokoh komunis. Mereka juga sudah menerbitkan ribuan majalah dibagi-bagi ke masyarakat.
"Kebangkitan PKI sudah benar-benar jelas. Sekarang ini bagi kita, jangan sampai membiarkan komunisme bangkit, ucapnya.
Apel siaga dimulai dengan long march dari Lapangan Kota Barat menuju Bundaran Gladag. Acara tersebut diadakan oleh MUI Kota Solo dan Dewan Syariah Kota Solo (DSKS). Berbagai tokoh umat Islam dan elemen umat Islam Solo Raya tampak antusias mengikuti acara ini.
Selain Kivlan, sejumlah tokoh yang hadir antara lain ketua MUI Solo Prof. Zainal Arifin Adnan, ketua DSKS Dr. Muinudinillah, ustaz Ihsan Tanjung, perwakilan MTA, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama serta perwakilan dari Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran Haryo Puger juga turut memberikan orasi.
"Saya bukannya menakut-nakuti pemerintah, saya cinta pemerintah, cinta Indonesia. Saya hanya ingin Jokowi waspada," ujar Kivlan saat berorasi di apel siaga Selamatkan Indonesia Dari Bahaya Komunisme di Bundaran Gladag, Minggu (5/6).
Kivlan berkeras meyakinkan semua pihak bahwa kebangkitan PKI bukanlah isapan jempol. Dia menyebut kader PKI telah melakukan persiapan dengan membentuk struktur partai, mulai dari pusat hingga daerah. Dia juga menyebut pendukung PKI telah bergerak menyusup ke seluruh lini, baik lembaga pemerintah, swasta, maupun organisasi kemasyarakatan.
"Ini ancaman serius bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah bersama-sama mencegah kebangkitan PKI. Organisasi berideologi komunis ini telah dilarang melalui TAP MPR dan telah dua kali melakukan pemberontakan di Indonesia, serta melakukan kekejaman termasuk kepada kalangan ulama," ucapnya.
Kivlan Zen menuturkan, sejumlah bukti menunjukkan kemunculan pengikut paham komunis yang mulai eksis di Indonesia. Semisal, kata dia, simbol-simbol dan bendera PKI di sejumlah daerah, gambar-gambar tokoh komunis. Mereka juga sudah menerbitkan ribuan majalah dibagi-bagi ke masyarakat.
"Kebangkitan PKI sudah benar-benar jelas. Sekarang ini bagi kita, jangan sampai membiarkan komunisme bangkit, ucapnya.
Apel siaga dimulai dengan long march dari Lapangan Kota Barat menuju Bundaran Gladag. Acara tersebut diadakan oleh MUI Kota Solo dan Dewan Syariah Kota Solo (DSKS). Berbagai tokoh umat Islam dan elemen umat Islam Solo Raya tampak antusias mengikuti acara ini.
Selain Kivlan, sejumlah tokoh yang hadir antara lain ketua MUI Solo Prof. Zainal Arifin Adnan, ketua DSKS Dr. Muinudinillah, ustaz Ihsan Tanjung, perwakilan MTA, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama serta perwakilan dari Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran Haryo Puger juga turut memberikan orasi.
Post A Comment:
0 comments: