PARTAI KOMUNIS INDONESIA : Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), MS Ka’ban mengkhawatirkan gejala bangkitnya ideologi komunisme di tanah air. Hal ini ditandai dengan adanya oknum-oknum yang membawa simbol palu arit dalam sebuah unjuk rasa di Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Ka’ban, sebuah ideologi, apapun bentuknya, akan tetap hidup menyesuaikan dengan zamannya.
“Dalam konteks keIndonesian, gerakan komunisme PKI akan bangkit atau tidak tergantung pada sejauh mana kesenjangan hidup, kemiskinan itu ada maka akan jadi lahan subur untuk propaganda komunis itu sendiri,” jelas Ka’ban dalam siaran pers yang diterima Aktual, Selasa (16/1).
Ia pun memperingatkan semua elemen bangsa, mulai dari pemerintah, aparat keamanan TNI/Polri maupun masyarakat untuk tidak abai terhadap gejala ini.
“Karena bisa jadi ada suatu kekuatan tertentu dengan menginternasionalisasi isu komunisme ini,” duganya.
Meskipun telah dilarang melalui Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (TAP MPRS) pada tahun 1996, Ka’ban mengatakan jika sikap waspada terhadap komunisme tetap diperlukan lantaran masih adanya luka sejarah yang belum sembuh.
“Saat ini di berbagai daerah, seperti kejadian terakhir di Banyuwangi Jawa Timur melalui aksi -aksi di jalan dengan membawa simbol ‘palu arit’ itu bisa saja adalah bagian dari propaganda simbol-simbol untuk dijadikan bibit persemaian ideologi serta untuk menunjukan eksistensi keberadaannya,” paparnya.
“Jadi tanda-tanda kebangkitan itu memang ada, kasus Banyuwangi itu bagian kecil dari awal kebangkitan PKI,” imbuhnya seraya menyudahi
Menurut Ka’ban, sebuah ideologi, apapun bentuknya, akan tetap hidup menyesuaikan dengan zamannya.
“Dalam konteks keIndonesian, gerakan komunisme PKI akan bangkit atau tidak tergantung pada sejauh mana kesenjangan hidup, kemiskinan itu ada maka akan jadi lahan subur untuk propaganda komunis itu sendiri,” jelas Ka’ban dalam siaran pers yang diterima Aktual, Selasa (16/1).
Ia pun memperingatkan semua elemen bangsa, mulai dari pemerintah, aparat keamanan TNI/Polri maupun masyarakat untuk tidak abai terhadap gejala ini.
“Karena bisa jadi ada suatu kekuatan tertentu dengan menginternasionalisasi isu komunisme ini,” duganya.
Meskipun telah dilarang melalui Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (TAP MPRS) pada tahun 1996, Ka’ban mengatakan jika sikap waspada terhadap komunisme tetap diperlukan lantaran masih adanya luka sejarah yang belum sembuh.
“Saat ini di berbagai daerah, seperti kejadian terakhir di Banyuwangi Jawa Timur melalui aksi -aksi di jalan dengan membawa simbol ‘palu arit’ itu bisa saja adalah bagian dari propaganda simbol-simbol untuk dijadikan bibit persemaian ideologi serta untuk menunjukan eksistensi keberadaannya,” paparnya.
“Jadi tanda-tanda kebangkitan itu memang ada, kasus Banyuwangi itu bagian kecil dari awal kebangkitan PKI,” imbuhnya seraya menyudahi
Post A Comment:
0 comments: