PARTAI KOMUNIS INDONESIA : Simbol-simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) bermunculan saat perayaan HUT Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia. Di Pamekasan, simbol PKI yang muncul dalam karnaval HUT RI menyebabkan personel Kodim 0826 Pamekasan langsung mengambil tindakan.
Di Jember, aparat Kepolisian Resor (Polres) harus mengamankan tiga orang mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang membuat grafiti palu-arit menyerupai lambang organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI) di sekitar kampus setempat.
Pengamat TNI, Wawan Purwanto menilai, kemunculan simbol-simbol partai terlarang itu erat kaitannya dengan wacana yang menyatakan Presiden Joko Widodo bakal meminta maaf kepada PKI saat pidato kenegaraan menjelang HUT Kemerdekaan RI. Nyatanya, pidato kenegaraan Presiden Jokowi sama sekali tidak menyinggung soal PKI.
"(Munculnya simbol-simbol PKI) Itu kaitannya dengan isu bahwa Pak Jokowi mau meminta maaf kepada PKI, itu mengangkat lagi isu lama," kata Wawan kepada merdeka.com, Jumat (21/8).
Kemunculan simbol-simbol PKI ini menjadi sorotan banyak pihak. Tak dipungkiri bahwa masyarakat khawatir PKI akan kembali bangkit dan membuka luka lama negeri ini. Namun, Wawan yakin, munculnya simbol-simbol PKI di beberapa daerah tidak akan membangkitkan PKI.
"Saya pikir tidak ya, karena kan TAP MPR tahun 66 (TAP MPRS No. 25/1966 tentang larangan paham komunisme dan Leninisme) itu belum dicabut, sehingga tetap terlarang. Ya mungkin orang-orangnya sudah boleh memilih dan boleh dipilih. Tetapi organisasinya sendiri tetap menjadi organisasi terlarang," tutur Wawan.
Wawan meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana agar kondisi masyarakat kembali tenang. Disadari bahwa hal yang dilakukan PKI di masa lalu telah menorehkan luka mendalam bagi Bangsa Indonesia. Wawan melihat, luka tersebut belum pulih di masyarakat.
"Jangan digosok terus," ucap Wawan.
Sebelumnya, warga Pamekasan, Jawa Timur, melakukan kirab budaya perayaan untuk memeriahkan HUT ke-70 Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Karnaval dimulai pukul 07.30 WIB dengan rute dari depan Kantor Wakil Bupati di Jalan Jokotole Pamekasan menuju depan SMA Negeri 2 di Jalan Jokotole, atau sekitar 2 kilometer.
Setelah acara berjalan beberapa saat, kegiatan tersebut mendadak jadi heboh karena banyak peserta ada membawa atribut Partai Komunis Indonesia (PKI). Melihat ulah peserta, personel Kodim 0826 Pamekasan langsung mengambil tinda [siw]
Di Jember, aparat Kepolisian Resor (Polres) harus mengamankan tiga orang mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang membuat grafiti palu-arit menyerupai lambang organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI) di sekitar kampus setempat.
Pengamat TNI, Wawan Purwanto menilai, kemunculan simbol-simbol partai terlarang itu erat kaitannya dengan wacana yang menyatakan Presiden Joko Widodo bakal meminta maaf kepada PKI saat pidato kenegaraan menjelang HUT Kemerdekaan RI. Nyatanya, pidato kenegaraan Presiden Jokowi sama sekali tidak menyinggung soal PKI.
"(Munculnya simbol-simbol PKI) Itu kaitannya dengan isu bahwa Pak Jokowi mau meminta maaf kepada PKI, itu mengangkat lagi isu lama," kata Wawan kepada merdeka.com, Jumat (21/8).
Kemunculan simbol-simbol PKI ini menjadi sorotan banyak pihak. Tak dipungkiri bahwa masyarakat khawatir PKI akan kembali bangkit dan membuka luka lama negeri ini. Namun, Wawan yakin, munculnya simbol-simbol PKI di beberapa daerah tidak akan membangkitkan PKI.
"Saya pikir tidak ya, karena kan TAP MPR tahun 66 (TAP MPRS No. 25/1966 tentang larangan paham komunisme dan Leninisme) itu belum dicabut, sehingga tetap terlarang. Ya mungkin orang-orangnya sudah boleh memilih dan boleh dipilih. Tetapi organisasinya sendiri tetap menjadi organisasi terlarang," tutur Wawan.
Wawan meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana agar kondisi masyarakat kembali tenang. Disadari bahwa hal yang dilakukan PKI di masa lalu telah menorehkan luka mendalam bagi Bangsa Indonesia. Wawan melihat, luka tersebut belum pulih di masyarakat.
"Jangan digosok terus," ucap Wawan.
Sebelumnya, warga Pamekasan, Jawa Timur, melakukan kirab budaya perayaan untuk memeriahkan HUT ke-70 Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Karnaval dimulai pukul 07.30 WIB dengan rute dari depan Kantor Wakil Bupati di Jalan Jokotole Pamekasan menuju depan SMA Negeri 2 di Jalan Jokotole, atau sekitar 2 kilometer.
Setelah acara berjalan beberapa saat, kegiatan tersebut mendadak jadi heboh karena banyak peserta ada membawa atribut Partai Komunis Indonesia (PKI). Melihat ulah peserta, personel Kodim 0826 Pamekasan langsung mengambil tinda [siw]
Post A Comment:
0 comments: