PARTAI KOMUNIS INDONESIA : Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo mengatakan Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan satu-satunya partai politik di Indonesia yang tidak tumbuh dari masyarakat Indonesia. Dirinya menyebut, PKI merupakan partai yang dibentuk dari ideologi internasional, atas bantuan dari agen-agen komunis asal Moskow.
"Partai Komunis Indonesia bukan tumbuh dari masyarakat Indonesia, seperti Masyumi dan lain sebagainya. Tapi mereka tumbuh dari ideologi internasional dan orang-orang utusan Moskow," ujar Sayidiman dalam simposium 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi lain' di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (1/6).
Sayidiman mengatakan, PKI baru muncul di Indonesia ketika Mussolini diutus oleh Moskow (pemerintah Uni Soviet kala itu) untuk datang ke Indonesia dan menghidupkan sebuah partai komunis. Tujuannya, lanjutnya, agar Indonesia menjadi negara komunis dalam jaringan mereka.
"PKI harus mendominasi Republik Indonesia, membawa Indonesia menjadi negara komunis dan menjadi kawan bagi Moskow," ujarnya.
Sayidiman menegaskan, PKI sama sekali tidak berperan dalam kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Selain itu, lanjut Sayidiman, para pemimpin Indonesia di masa awal kemerdekaan dianggap sebagai salah satu kesalahan besar karena menjadikan PKI sebagai salah satu landasan ideologi negara kala itu melalui Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunis)
"Kalau ada yang mengatakan PKI sebagai pihak yang paling berjasa itu dari mana? PKI tidak pernah berperan dalam kemerdekaan Indonesia," tegas Sayidiman.
"Kesalahan pemimpin kita saat itu menciptakan Nasakom sehingga PKI bisa duduk dalam pemerintahan. Mengapa pada waktu itu begitu sulit untuk mengakui Nasakom? Karena Nasakom itu bertentangan dengan Pancasila. Tidak mungkin Nasakom sesuai dengan Pancasila," pungkas [
"Partai Komunis Indonesia bukan tumbuh dari masyarakat Indonesia, seperti Masyumi dan lain sebagainya. Tapi mereka tumbuh dari ideologi internasional dan orang-orang utusan Moskow," ujar Sayidiman dalam simposium 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi lain' di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (1/6).
Sayidiman mengatakan, PKI baru muncul di Indonesia ketika Mussolini diutus oleh Moskow (pemerintah Uni Soviet kala itu) untuk datang ke Indonesia dan menghidupkan sebuah partai komunis. Tujuannya, lanjutnya, agar Indonesia menjadi negara komunis dalam jaringan mereka.
"PKI harus mendominasi Republik Indonesia, membawa Indonesia menjadi negara komunis dan menjadi kawan bagi Moskow," ujarnya.
Sayidiman menegaskan, PKI sama sekali tidak berperan dalam kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Selain itu, lanjut Sayidiman, para pemimpin Indonesia di masa awal kemerdekaan dianggap sebagai salah satu kesalahan besar karena menjadikan PKI sebagai salah satu landasan ideologi negara kala itu melalui Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunis)
"Kalau ada yang mengatakan PKI sebagai pihak yang paling berjasa itu dari mana? PKI tidak pernah berperan dalam kemerdekaan Indonesia," tegas Sayidiman.
"Kesalahan pemimpin kita saat itu menciptakan Nasakom sehingga PKI bisa duduk dalam pemerintahan. Mengapa pada waktu itu begitu sulit untuk mengakui Nasakom? Karena Nasakom itu bertentangan dengan Pancasila. Tidak mungkin Nasakom sesuai dengan Pancasila," pungkas [
Post A Comment:
0 comments: